Berdasarkan informasi terkini, berikut adalah beberapa tren perkembangan properti di Indonesia pada awal tahun 2025:
Pertumbuhan Sektor Properti
Sektor properti Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan positif di tahun 2025. Beberapa faktor pendorong utamanya antara lain:
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan mencapai 5,6% pada 2025.
- Program pemerintah untuk membangun 3 juta rumah dalam periode 2025-2029.
- Perpanjangan insentif PPN 100% untuk pasar perumahan hingga 2025.
- Peningkatan investasi properti di kawasan Asia Pasifik yang diperkirakan naik 28%.
Tren Spesifik di Berbagai Sektor
Perumahan
- Penjualan rumah tapak diperkirakan tetap kuat, didukung oleh tren kepemilikan rumah yang meningkat menjadi 84,8% pada 2023.
- Kredit KPR tumbuh 10,8% (yoy) mencapai Rp738,1 triliun pada Agustus 2024.
- Permintaan apartemen diperkirakan akan terus meningkat, terutama di kota-kota besar.
Properti Komersial
- Sektor ritel dan perkantoran diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan yang signifikan.
- Pasar real estate Indonesia diproyeksikan tumbuh dari USD 64,78 miliar pada 2024 menjadi USD 85,97 miliar pada 2029, dengan CAGR 5,82%.
Properti Ramah Lingkungan
- Permintaan untuk rumah ramah lingkungan meningkat, terutama di daerah seperti Bogor dan Bandung.
- Pasar bangunan hijau Indonesia telah mencapai nilai USD 22,3 miliar dan terus berkembang.
Faktor Pendukung Pertumbuhan
- Pembangunan infrastruktur, termasuk perluasan sistem MRT dan LRT di Jakarta.
- Kebijakan pemerintah yang mendukung, seperti insentif pajak dan relaksasi regulasi untuk investor asing.
- Program Housing Loan Liquidity Facility (FLPP) yang menawarkan keringanan pajak dan suku bunga bersubsidi untuk pembeli rumah pertama.
Tantangan
- Kenaikan harga properti di beberapa daerah dapat mempengaruhi tingkat pengembalian investasi.
- Persaingan yang meningkat di sektor properti, terutama di daerah wisata seperti Bali.
Secara keseluruhan, sektor properti Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif untuk pertumbuhan di awal tahun 2025, didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendukung, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan peningkatan permintaan di berbagai segmen pasar properti.